Ayana Ku......

   





      1 Bulan berlalu setelah hari kelulusan sekolah menengah pertama , dan akhirnya aku pun segera duduk di bangku sekolah yang baru . Sekarang aku sudah duduk di sekolah menengah akhir , aku sudah mendapatkan kelas yang baru akan tetapi aku belom mendapatkan teman. Karena bosan dikelas aku berjalan ke ambang pintu untuk melihat keadaan sekitar dan....



*Seorang wanita berwajah lugu berambut panjang berponi melewat didepan ku dan masuk ke kelas ku*



"Wihhh siapa itu ? Dia sekelas sama gue ?" Kata ku berbicara didalam hati. Bel berbunyi tanda kelas sudah dimulai , seorang wanita paruh baya yang ternyata walikelas ku pun masuk dan mulai memperkenal kan diri . 

"Baiklah , perkenalkan nama saya adalah Ani suriyani , kalian bisa memanggil saya dengan nama ibu Yani." Ibu yani pun mulai berjalan ke meja yang paling depan dan kebetulan itu adalah meja ku. 

"Sekarang perkenalkan nama mu" Sambil memberi isyarat tangan untuk berdiri. 
"N..Nama saya adalah Risky Candra Adi Pratama , kalian bisa memanggil saya Candra Atau Adien." 
"Oke , selanjutnya kamu itu yang duduk di pojok kanan." Ibu Yani menunjuk ke arah wanita yang tadi melewat di depan ku.

"Nggg.. N.. Nama saya Ayana Shahab , kalian bisa memanggil saya Ayana atau Achan."


"Achan ? Panggilan yang cukup unik. Ya.. Selanjutnya , kamu yang dibelakang."
Setelah semua memperekenalkan diri pelajaran pun dimulai .
"Trenggggg....Trengggg...Trenggg..."


"Baiklah cukup pelajaran untuk hari ini , jangan lupa kerjakan pr halaman 5 di kertas folio ya!" Kata pa Agus. 

Tidak terasa Bell tanda pulang sekolah pun berbunyi aku segera meninggal kan kelas dan pulang kerumah. Di gerbang sekolah aku melihat wanita itu , bukan! Aku sudah tau namanya dia Ayana... Sedang berdiri di depan gerbang sekolah sendirian. Aku malu untuk menghampiri nya tapi entah kekuatan dari mana kaki ku berani melangkah ke arah ayana . 

"Ehhh... Ummm , Ayana lagi ngapainsendirian disini ??"
"Ituu.. Akuuu , aku mau pulang tapi aku ga tau jalan... Aku orang baru disini"


"Kenapa ga minta di jemput ?"
"Ohhh ituu.. Batre hp ku habis jadi mau gimana lagi daritadi aku bingung..."
"Ohhhh.... Jadi dia baru pindahan dan gatau jalan pulang..." kataku didalam hati
"Ini pake hp aku aja buat telepon orang tua kamu... Ini..." Aku memberikan hp ku kepada nya.
"Bolehkah ? Makasihhhh..." Sambil tersenyum ke arah ku. 



Badan ku bergetar seolah tidak menyangka bisa mendapatkan senyum dari gadis manis seperti Ayana .


"Ini terimakasih banyak yaaaa..."
"Ehh ituu , nyantai ajaaa.." Aku balik tersenyum kepada nya..


Sambil menunggu ayana dijemput oleh orangtua nya aku berbincang2 ringan dengan nya sampai.... Sebuah mobil honda jazz hitam berhenti di depan ku.


"Itu jemputan aku , makasih yaa udah mau nemenin aku... dadahhh sampai ketemu besok Candra...." Ayana
berjalan ke arah mobil tersebut sambil tersenyum dan melambaikan tangan ke arah ku. 



Mobil Ayana pun berlalu, aku pun berjalan pulang ke rumah yang kebetulan tidak terlalu jauh dari sekolah...
Jam menunjukan pukul 4 sore aku masih berbaring di tempat tidur sambil teruss membayangkan kejadian tadi siang di gerbang sekolah bersama.... Ayana.. 



"Eh kok gue ga minta nomer hp nya ya ? Bego amat sihhh kapan lagi coba ahhh....." Karena tadi siang aku
terlalu grogi aku sampai lupa tidak memnita nomer hp nya . "Bzzzz.... Bzzzzz.... Bzzzz...."
Hp ku bergetar menandakan ada panggilan masuk .



"Ini siapa lagi ah ganggu aja..."


"Iyaaa hallo ??"
"Hallo... Ini sama Candra ??" Terdengar suara seorang wanita , suara itu tidak asing bagiku .


Sepertinya.....


"Iya... Ini siapa ya ?"
"Ini sama ayana , ummm ituuu... Aku mau tanya pr yang Pak Agus kasih tadi , halaman berapa ya ? Aku lupa..."
"Ehh ayanaa... Tadi Pr matematika halaman 5 kerjain nya di kertas folio.."
"Ummm... Oke makasih yaaaa..."
"Iyaaa samasamaa... Ehh tunggu ini nomer kamu ?"
"Iyaaaa ini nomer aku , kenapa emang nya ?"
"Ohh engga engga..." Aku tersenyum sendiri
"Okeee , sekali lagi makasih yaaa.."
"Iyaaaaa samasamaa..."
"Beep...Beep...Beep..."


Nada panggilan berakhir..





"Wooohoooo!!!! Ga nyangka gue ga perlu minta nomer achan ! Dia sendiri yang nelepon!!!!" Aku berteriak di kamar sampai terdengar ke ruang tengah .
"Ka!!! Ada apa ribut2 ???" Teriak ibuku.
"Ehhh itu , ga ada apa2 kok mah..."





Sore berganti malam , matahari pun mulai menjauh dan bulan mulai menggantikannya..


"Huaaaa... Tugas selesai waktunya tidur..." Aku mengantuk dan berjalan ke tempat tidur , tidak sengaja aku menendang handphone ku .
"Ehh aduh.. Untung ga rusak." Sambil mengambil handphone ku aku teringat....
"Hmmm , achan udah tidur belom ya jam segini ?" Melirik ke arah jam


"Ahh sudahlah besok juga ketemu... Selamat tidur achan..." Aku menarik selimut dan mulai tertidur..\



"hehhh , hehhh.... Bangun dongggg... Bangun... Bangunnnnnnnnnn!!!!" *membuka mata*
"Tadi ? Achan yang bangunin ? Bener ga sih ?" Harapku sambil mencubit tangan
"Ternyata cuma mimpi..."





"Aku berangkat mah!"
"Iyaaa hati2 dijalan yaaa"





Entah kenapa , hari ini aku sangan bersemangat untuk berangkat ke sekolah , ya kenapa kali kalo bukan karena Ayana ? Karena kelas ku berada di tengah sekolah sehingga dari gerbang pun aku bisa melihat siapa saja orang2 yang ada di di luar kelas .


"Bim , lu liat Ayana ga ?" Tanya ku pada Bimo teman baru ku.
"Kagak , gue kagak liat belom dateng kali ?"
"Mungkin sihhh..."





"Trenggg...Trenggg...Trenggg..."
Bell masuk pun berbunyi tetapi Ayana belum juga datang. Dalam kelas aku mengabaikan apa yg guruku terangkan di depan kelas aku hanya melihat jam dinding yang tepat berada di atas papan tulis kelas ku, ketika waktu menunjukan pukul 07.17 tepatnya 17 menit setelah bel masuk ada suara ketukan pintu dari luar dan tidak lama membuka pintu.


"Permisi.. Maaf pak saya terlambat!" Dari posisi ku yang dari tadi hanya meletakan tangan dimeja sambil menahan wajah ku , aku langsung terperanjat ketika yang kulihat ada Ayana yang terlambat.



"Kenapa kamu terlambat ?" Tanya pak Budi
"Itu pak , maaf saya tadi... Nggg bangun kesiangan..."
"Yasudah duduklah , jangan terlambat lagi ya!"
"I...iya pak." Ayana menundukan kepalanya dan berjalan ke arah meja nya.





"Trenggg...Trenggg...Trenggg..."
Bell istirahat berbunyi , sebagian orang keluar kelas untuk beristiraht dan sebagian lagi ada yang tetap dikelas termasuk aku dan Ayana... Dengan berani aku berjalan ke arah meja Ayana untuk mengobrol...
"Heyyy , kok ga ke kantin ??" Tanya ku sok akrab.
"Engga ah , aku malas keluar lagian aku belum lapar.."
"Ouhhh okeee , eh iya kok tadi terlambat masuk kelas ??"
"Iyaaa itu , aku bangun kesiangan jadi gimana lagi..."
"Ga ada yang bangunin emang nya ?"
"Ada sihhh alarm , tapi aku matiin karena terlalu kepagian buat bangun jadi aku tidur lagi deh..."
"Okeyyy entar aku deh yang bangunin kamuuu..." Kata ku bercanda
"Bangunin gimana coba ?"
"Aku smsin aja biar kamu bangun, hihihi"
"Ituuu bolehh deh bolehh , besok bangunin aku yaaaa"





Tidak ku sangka bercandaan ku tadi dianggap serius oleh ayana , karena itu aku mempunyai kesempatan untuk mengsms Ayana....



*keesokan harinya di jam yang sama*
Aku kembali menghampiri meja Ayana , seperti kemarin dia tidak keluar kelas untuk istirahat..


"Heyyyy... Aku sms tadi pagi jadi ga terlambat lagi kannnn...."
"Iyaaaa , makasih yaaaa...."
"Ga ke kantin ??"
"Enggaaaa , kali ini aku bawa bekal sendiri kok" Ayana membuka tas nya dan mengambil tupperware yang berisikan roti isi telur yang sudah di potong menjadi 4 bagian.
"Mau ga ?? Ambil ajaaa..." Tawar Ayana
"Engga ahhh kamu aja abisinn biar kenyang.."
"Benerannn mau ga ?? Aku suapin nihhh enak lohhh.... Buka mulut nya Aaaaaaa...."
"Kaya ke anak kecil aja chan... Yaudah Aaaaa..."


Bimo masuk ke kelas dan melihat ku bersama ayana...


"Ciehhhh , suap2an nihhh... Mau dong disuapin hahahaha..." Ejek Bimo
"Apaan sih lu bim ? Ganggu aja.." Wajah Ayana pun memerah dan terlihat malu..

3 bulan berlalu , aku semakin dekat dengan Ayana dan kini aku mulai berani mengajak Ayana berjalan2 dan hari itu aku mengajak Ayana berjalan2 di pusat kota yang tidak jauh dari kediaman Ayana dan kebetulan hari itu adalah hari sabtu jadi disana pasti ramai pengunjung..



"Ummm... Maaf ya cuma bisa ngajak kamu jalan kaki..." Ucap ku
"Ga apa2 kok aku udah biasa jalan kaki hehe..."
"Mending kita cari tempat duduk yuk.." Bujuk ku dengan refleks aku memegang tangan Ayana..
"Nahh duduk disini , tunngu sebentar yaaa..."
"Ehhh mau kemana ??" Ayana heran
"Tunggu ajaaa , ga akan lama kok"
"Iyaaa iyaaa aku tunggu dehh..." Tidak lama aku kembali sambil membawa 2 gelas susu hangat yang biasa aku beli jika melewat kesini...





"Nihhh buat kamu , enak loh dingin2 gini minum yang anget..."
"Wahhh makasih banyakkk yaaa....."
"Ehh iya maaf juga ya cuma bisa ngajak kamu di tempat yang banyak orang lewat kaya gini..."
"Ga apa2 kaliii... Daripada ditempat sepi entar disangka ngapa2in coba ? Hahaha"
"Bener juga hahaha... Yaudah abisin tuhh susunya entar keburu dingin ga enak loh..."
"Iyaa iyaaa , kamu juga itu daritadi ga diminum2." Ayana mencubit tangan ku
"Ihhh cubit2 , ga apa2 aku tungguin dingin ajaaa wleee..."
"Yaudah aku juga..."
"Idihhh ikut2an hahaha...."





Dimalam itu mungkin , itu malam terbaik untuk hidup ku karena kapan lagi aku jalan berdua bersama dengan gadis lugu yang suka tidur dan jail itu...
"Hati2 dijalan ya ky pulangnya..."
"Iya iyaaa , selamat malam Ayana aku pulang dahhhh..."
"Dadahhh..." Ayana melambaikan tangan.



Dimalam panjang itu setelah puas menghabiskan malam aku mengantarkan Ayana pulang ke rumah nya , dan usai itu aku lekas pulang untuk segera tidur... 1 minggu berikut nya tepatnya hari Jumat aku agak heran dengan sifat Ayana yang pendiam beda dari biasanya...


"Sil , ayana kenapa sih daritadi diem mulu ?" Tanya ku ke sisil teman dekat Ayana..
"Gatau ky , aku juga heran hari ini Ayana diem terus mungkin lagi ada masalah ? Gatau lahh kamu aja gih yang tanya kamu kan deket banget sama Ayana..."
"Iya dehh iyaaa...."





Aku mendekati meja ayana , dan mulai bertanya apa yang terjadi dengan nya..
"Heyyy Ayanaaaa , ada yang salah sama kamu ? Daritadi kok diem terus ??"
"Engga ada apa2 kokk..."
"Serius achannn ??"
"Beneran kok...."
"Trenggg...Trenggg...Trenggg..."
"Tuh bell masuk tuh..." Ucap ayana pelan
Aku meninggalkan meja ayana dengan heran sebenarnya apa yang terjadi dengan nya...



Bell pulang sekolah pun berbunyi, seluruh siswa dikelas itu pun dengan serempak keluar dari kelas dan Ayana... Ia dengan menggenggam buku di dada sambil tertunduk berjalan keluar , dan tanpa ku sangka mobil jemputannya pun sudah menunggu diluar sekolah beda seperti hari-hari sebelumnya yang biasa nya mobil itu menjemput ketika ada panggilan dari Ayana...



Aku pulang dengan kebingungan apa yang sebenarnya terjadi..
"Lebih baik gue sms Ayana!"


"Ayyy , hari ini kamu kenapa ? Kok dari tadi di kelas kamu diem terus beda kaya hari sebelum nya ? Kamu cerita dong sama aku jangan di pendem sendiri... "
Itu isi pesan singkat ku kepada Ayana di hari itu , tapi Ayana tidak membalasnya dihari yang sama , namun ia membalas di keesokan hari nya...



"Ky , sebenernya dari kemaren aku diem terus tuh aku sedih , soalnya hari ini aku mau pindah ke Jepang karena tuntutan kerja ayah ku dan kami sekeluarga akan pindah kesana... Aku sedih karena aku gamau ninggalin kamu sama temen-temen , jadi maaf ya kalo selama ini aku ada salah sama kamu... Sore ini aku berangkat jam 3 Jepang , doa-in ya semoga perjalanan ku lancar...


Aku sayang kamu...."



"Hah? Ayana?! Yang bener aja ??!!"
Aku terkejut melihat sms balasan dari Ayana yang menyatakan ia akan pindah ke Jepang dan tidak akan tinggal disini lagi.. Aku melihat kearah jam dan menunjukan pukul 1 siang


"Masih ada 2 jam lagi! Gue harus susul dia kebandara buat buktiin kalo gue juga sayang sama dia!"
Aku berlari keluar rumah dan meminjam motor ayah ku untuk pergi menyusul Ayana ke bandara..



Sesampainya di bandara, tempat dimana di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan. Jam menunjukan pukul 3 kurang 15 menit , dan aku berlari untuk mencari dimana Ayana berada... Aku mulai putus asa karena aku tidak bisa menemukan Ayana. Aku duduk kursi yang berada tidak jauh dari tempat ku dan menundukan kepala... Tidak lama ada seseorang yang mencolek pundak ku dan ketika aku melihat....

"A...Ayana....."


"Ky... Maaf yaaa aku ga bisa main lagi sama kamu , ga bisa istirahat bareng lagi dikelas sama kamu , pokoknya aku ga bisa ngelakuin hal yang biasa kita lakuin berdua kaya kemaren2... Maaf banget..." Air mata pun mulai mengalir dari mata ayana...
"Ayyy... Ga usah sedih..." Aku menyeka air mata ayana dan memegang kedua tangan Ayana.





"Di Jepang nanti kamu pasti bahagia kok... Gausah sedih gitu , mungkin dilain waktu kita bisa ketemu lagi , main2 lagi kaya waktu itu... Pokoknya ini bukan perpisahan selamanya kok... Oh iya , di jepang nanti kamu baik2 yaaa jangan sampe terlambat lagi gara2 ketiduran... Ini cuma ini yang bisa aku kasih buat kenang2an..."



Aku memberikan kalung yang ditengahnya terdapat foto Ayana...
"Ayana... Ayooo berangkat..." Suara seorang wanita yang ternyata ibu dari Ayana berteriak memanggil Ayana...


"Terima kasih banyak ky... Aku juga sayang kamu..." Sambil pergi meninggalkan ku..

Mungkin kenangan itu serasa aku ada didalam mimpi sang putri tidur , dan aku pun tidak akan mungkin melupakan kenangan indah itu...

Mimpi Seorang Melody part 12

"Dy.. kamu kenapa?" tanya ku yang semakin panik saja. "aaaah, sakit Din, sakit.." jerit Audy.


karna aku panik, langsung saja Audy ku bawa kedalam rumahnya. lalu tiba tiba saja mama Audy pun datang dan menanyakan tentang Audy.


"Audy kamu kenapa?" tanya mama Audy dengan ekspresi panik. "sakit ma, aaah sakit banget" kata Audy sambil terus memegangi dadanya. " *berbicara  didalam hati* jangan jangan.. penyakitnya kambuh !!" kata mama Audy. "bi.. bibi !! bawa Audy kekamarnya ya.. "  perintah mama Audy kepada Pembantunya. "sini den, biar saya bantu bawa non Audy nya" kata pembantu Audy. "oh.. iya " jawab ku.


mama Audy pun langung menelpon dokter pribadi yang biasa menangani tentang penyakit Audy.


" *menelpon* halo.. dokter Alvin? iya dok, tolong dokter datang kemari.. Audy kambuh lagi !! baik.. cepat ya dok" kata mama Audy sambil menutup telpon nya.




aku yang sudah membawa Audy kekamarnya, merasa sangat kasihan melihat Audy yang sedari tadi mengeluh sakit dibagian dadanya. didalam hati aku terus saja bermunculan prasangka prasangka yang buruk tentang kondisi Audy saat ini.


"aaah sakit.." kata Audy mengeluh. "Dy.. kamu bertahan ya? mama kamu lagi nelpon dokter kok" kata ku menenangkan Audy.



15 menit kemudian, mama Audy beserta dokter pribadi Audy pun datang.



"hmm.. bisa tinggalkan kita berdua" ucap dokter Alvin.


Akhirnya mama Audy, pembantunya, serta aku pun meninggalkan Audy dikamarnya bersama Dokter Alvin.



"kamu ini.. siapa?" tanya mama Audy kepada ku. "oh, iya !! nama aku Adien tante.. aku.. aku temanya Audy, hehehe" kata ku sambil salim kepada mama Audy. "oh iya tante.. aku pulang dulu ya? hmm.. udah malem nih, aku pamit ya tante" kata ku berpamitan. "Asslamualaikum" kataku. "Walaikumsalam.. hati hati ya" ucap mama Audy. " *berbicara didalam hati* apa dia Adien yang dibilang sama Audy?" ucap mama Audy.




diperjalanan pulang. aku pun masih bertanya tanya tentang apa penyakit Audy, sampai sampai diaharus menjerit kesakitan seperti itu. tapi, aku selalu berfikiran positif.. aku buang jauh jauh prasangka jelek itu dan menggantinya dengan prasangka yang baik.



****

Keesokan harinya disekolah.


"segitu parahnya apa? sampai sampai dia enggak masuk gini?" kata ku lesu.


Tiba tiba saja Melody pun menghampiriku dengan wajah yang riang.


"hay cowok.." kata Melody. "hmm.." jawab ku tidak bersemangat. "idih,, kok jawab nya kaya orang gak niat banget sih?" ucap Melody. "terus harus gimana?" kata ku yang masih saja tidak bersemangat. "ya.. apa kek? giliran aku yang gitu aja, pasti deh kamu ngoceh ngoceh" ucap Melody. " iya iya.. nih  aku ulang !! apa Melody yang cantik????" kata ku sambil tersenyum paksa. "nah.. begitu dong !! kenapa sih? kayanya bete banget?" tanya Melody.


"enggak, enggak kenapa napa !!" jawab ku. "masa? eh iya.. entar kerumah sakit yuk?" ajak Melody. "ayook deh.." kataku. "eh bentar bentar !! aku kan harus jemput adek kamu.." ucap ku. "jemput Frieska? ngapain?"tanya Melody./ "ya.. buat nebus maaf aku kedia !! sama kaya kamu waktu SD gitu deh" kataku. "ya.. yaudah deh !! pas kamu  udah jempu Frieska, langsung kerumah sakit ya?" kata Melody. "sip deh" jawab ku.


Jam pulang.



"udah lama Fries?" tanyaku. "masih nanya lagi" jawab Frieska dengan muka yang ditekuk. "hehhehe.. jalanan macet mba" kataku. "mba.. mba.. emang aku mbamu" jawab Frieska yang masih kesal. "duhh, ngambek mulu neng !! udah ayoo ikut aku," kata ku. "kemana?" tanya Frieska. "udah lah.. ayookk naek." kataku memaksa.



aku pun membawa Frieska kerumah sakit.



"tok tok tok.. !! Asslamualaikum.." kata ku dan Frieska bersamaan. "Walaikumsalam" jawab Fikri, Ve, dan Melody bersamaan. "eh, kamu udah dateng.. ini nih Ve, fik !! sahabatku" kata Melody memperkenalkan.


"ohh.. jadi ini yang naman nya  Adien" kata Ve sambil menyenggol Melody. "ihh apaan sih kamu Ve" kata Melody. "wahh.. kak Ve udah gede ya? cantik lagi" kata Frieska kepada Ve. "iya dong, kamu juga.. udah cantik banget" jawab Ve. 'ahh.. kakak bisa aja" kata Frieska malu.


"oh iya.. kita kan udah dikenalin sama Melody, nah kalian berdua sendiri siapa?" tanya ku. "oh iya.. aku Ve, dan ini Fikri" kata Ve.


Akhirnya kami semua pun berbicang bincang banyak hal disana. mulai dari main kartu bareng sampai gosip bareng, pokoknya seru deh suasana disana. tapi disaat itu, aku pun teringat akan kondisi Audy.


" *berbicara didalam hati* keadaan Audy sekarang gimana ya? duh.. aku khawatir banget nih" kataku. "woy.. jalan" kata Melody. "eh, iya iya.." jawab ku. "lagi mikirin apa sih kamu Din? kayanya gelisah banget?" tanya Fikri. "enggak kok, enggak mikirin apa apa" jawab ku bohong.



******

Dirumah ku.


"loh.. kok anak mama kayanya lesu banget sih? kenapa?" tanya mama. "enggak ma, enggak kenapa napa !! cuman cape doang" jawab ku. "hm.. gitu, yaudah.. makan dulu sana" kata mama. "enggak lag ma, aku mau kekamar ku aja.. udah capek banget nih" jawab ku. "yaudah ya, ma" kataku sambil meninggalkan mama.




Dikamarku, aku pun masih saja memikirkan keadaan Audy.


"apa aku nelpon dia aja ya? tapi.. aku takut ganggu dia" kataku. "duh.. Audy, aku.. aku khawtir banget sama kamu" ucap ku gelisah.
"yaudah deh.. besok aku jemput aja dia" kataku.




Kesokan harinya dirumah Audy.


" *sedikit berteriak* Audy.. Audy.." kataku.


tiba tiba pembantu Audy pun keluar.


"maaf den.. non Audy nya enggak sekolah dulu !! oh iya,  nitip surat ya.. buat non Audy" kata nya. "oh gitu ya? iya deh.. " kataku.




*****

" kondisi kamu gimana? udah enakan?" tanya mama Audy kepada Audy. "iya ma.. harusnya aku sekolah aja, kan kalo aku terus terusan enggak masuk bisa ketinggaln pelajaran" kata Audy. "tapi kan kondisi kamu belum stabil betul, eh iya.. mama mau tanya, apa yang kemarin itu Adien pacar kamu ya?" tanya mama Audy. "iya ma.. hehhehe !! cakep gak ma?" tanya Audy. "hmm.. ya, lumayan lah.. manis juga kalo diliat liat" jawab mama Audy. "iya dong.. tapi" kata Audy. "tapi kenapa?" tanya mama Audy. "jangan cerita soal penyakit aku ke Adien, ya Ma?" kata Audy dengan nada memohon. "iya.. mama janji sama kamu" kata mama Audy sambil mengelus ngelus rambut anaknya itu. "makasih ya ma.. mama emang paling baik deh" kata Audy. "iya.. duh kamu emang paling bisa deh" kata mama Audy. "hehehe" tawa Audy.



gara gara pengen dapat maaf dari Frieska, terpaksa deh aku nurutin 2 permintaan dia yang belum aku penuhi. dan tau gak? sakarang dia minta kencan selama seharian? duh.. dasar !! kakak sama adik nya sama aja



"kenapa kak? kok kayanya enggak semangat gitu?" tanya Frieska. "enggak kok.. cuman lagi mikirin Audy aja" kata ku keceplosan. "Audy? siapa dia" kata Frieska.



BERSAMBUNG

Mimpi Seorang Melody part 11

dengan pelan tapi pasti. jari jemari Fikri pun mulai bisa digerakan, sedikit demi sedikit. dan Fikri pun sudah mulai bisa bernafas, walau tidak sepenuhnya. tapi sayang.. disaat saat seperti itu tidak ada Ve yang melihatnya.


" *berbicara didalam hati* di.. dimana aku? apa yang telah terjadi pada ku?" tanya fikri dalam hati. " *melihat kondisi tubuhnya sendiri* kenapa? kenapa tubuh ku tidak bisa digeerakan.. dan rasanya tubuhku sakit.. sakit sekali.. sebenarnya apa yang terjadi padaku" kata Fikri.

Tiba tiba Fikri pun teringat akan sesuatu.


"ahh,, aku ingat !! waktu itu aku menolong perempuan itu dari truk.. tapi malah aku sendiri yang tertabrak oleh truk itu sendiri.. tapi dimana dia?" ucap fikri. "apa dia yang membawa aku kemari?" kata fikri.


tiba tiba terdengar seseorang membuka pintu. orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Ve, orang yang telah diselamatkan oleh Fikri.

"halo Fikri... aku udah *kaget, lalu menjatuhkan barang barang miliknya* ka.. kamu udah siuman? *berteriak* Dok. dokter !! pasien dikamar 27 sudah siuman" kata Ve sambil berteriak.


lalu Dokter pun memeriksa keadaan Fikri kembali. dan ternyata hasilnya postif, kodisi Fikri berangsur angsur membaik. dan kini Fikri sudah tidak memerlukan alat bantu pernapasan. bahkan dia sudah bisa berbicara, meski tidak secepat biasanya. Ve yang senang lalu mengupaskan buah untuk Fikri.


" *memberikan buah apel yang telah ia kupas* ini.. untuk kamu, rasanya manis loh.." kata Ve sambil tersenyum. "i.. iya" jawab Fikri yang berusaha untuk duduk. "eh.. kamu enggak usah bergerak, biar aku suapin aja ya?" ucap Ve. "engg.. enggak usah, entar ngerepotin kamu lagi" kata Fikri. "ngerepotin? ya.. enggak lah !! ini.. aaa" kata Ve sambil menyuapi Fikri. "ma.. makasih ya" ucap Fikri. "makasih? harusnya aku yang bilang itu sama kamu.. kalo bukan gara gara kamu.. aku pasti udah.." kata Ve. "hey.. enggak boleh ngomong yang kaya gitu !! enggak baik tau, lagian aku nolongin kamu ikhlas kok"jawab Fikri. "kamu tuh baik banget sih, pasti cewek kamu bahagia banget deh punya pacar kaya kamu" kata Ve. "cewek? aku belum punya pacar !! oh iya.. ngomong ngomong,, nama kamu siapa? aku belum tau nih, hehehehe" kata Fikri sambil tertawa kecil. "Jessica Veranda Tanumiharja !! tapi kamu panggil aku Veranda aja, Ve juga boleh" kata Ve. "ohh.. nama kamu Veranda !! bagus ya?" puji Fikri. "ahh, kamu bisa aja" kata Ve malu lalu muka nya memerah.  



*****


Bel pulang.


"Audy.." panggil ku. " *membalikan badannya kearahku* Adieen.." jawab Audy sambil tersenyum manis. "duh maaf ya" kata ku. "untuk apa?" ucap Audy. "soal tadi, yang sama Melody !! aku enggak maksud menghidar sama kamu kok, cuman.. aku enggak mau Melody tau aja.. kalo kita pacaran" kata ku menjelaskan. " *tersenyum* iya.. aku ngerti kok" jawab Audy. "serius?" kata ku. " *menganggukan kepalanya* iya,," kata Audy. "duhh.. kamu tuh eman pacar yang pengertian deh" kata ku sambil memeluk erat tubuh Audy. "ehh.. pelan pelan, aku enggak bisa nafas nih !! hehhehe" kata Audy. "biar.. lagi enak nih, meluk cewek cantik" ucap ku seenaknya.




lagi enak enaknya aku memeluk Audy. tiba tiba Melody pun keluar dari gerbang sekolah.


" *panik* Dy.. Dy.. !! kamu ngumpet dulu deh sana, Melody mau kesini tuh" kata ku. "i..iya" jawab AUdy.


Melody pun menghampiriku.



"woy.. keluar sekolah nya sendirian aja, enggak ngajak ngajak aku !!" kata Melody dengan manyun. "hehhe.. maaf ya Mel !! kata ku. "eh iya, kamu latian bola gak? kalo enggak, ikut aku kerumah sakit yuk?" ajak Melody. "hah? aku.. aku latian kok Mel" jawab ku. "oh.. gitu !! yaudah deh kalo gitu, aku duluan ya, eh iya kerjain tuh tugas dari BU Erly !!" kata Melody. "sip, tenang aja" ucap ku.  "yaudah.. aku duluan ya" kata Melody. "iya, hati hati ya" kata ku kepada Melody. "iyaa."teriak Melody.




"udah aman Dy" kata ku sedikit berteriak. " *keluar dari tempat persembunyian nya* terus kita mau kemana?" tanya Audy. "hmm.. kamu mau nya kemana? kamu bilang ke ujung duania, juga bakalan aku anterin" kata sambil nyengir. "ahh.. bisa aja !! yaudah jalan aja, entar juga ketemu tempat bagusnya" kata ku.




balik lagi ke rumah sakit.


"hmm, pasti Ve seneng deh aku bawain makanan kesukaan nya *nasi padang maksudnya* semoga aja dia makan nya lahap" kata Melody sambil tersnyum ria.



ketika Melody membuka pintu, dia kaget karna orang yang telah menyelamatkan nyawa sahabat nya itu, telah siuman.


"di.. dia, dia udah siuman?" tanya Melody dengan ekspresi muka yang sedikit linglung. "eh, kamu Mel.. iya, dia udah siuman !! " jawab Ve. "siapa dia Ve?" tanya Fikri. "oh, dia? dia sahabat ku, namanya Melody" kata Ve menjelaskan. "Melody" kata Melody kepada fikri. "Fikri" jawab nya sambil menjabat tangan Melody. "duh,, kalo tau gitu.. aku bawa nasi padang nya 3 bungkus deh" kata Melody dengan nada seikit kecewa. "enggak apa apa kok Mel, aku berdua sama Fikri aja" ucap Ve. " * berbicara di dalam hati* berdua? sama cewek secantik Ve? duh.. kejatuhan durian aku nih namanya" kata Fikri didalam hati. "kamu enggak apa apa kan makanya berdua sama aku?" tanya Ve. "hah? i.. iya " jawab Fikri.



Akhirnya mereka pun makan bersama.



"eh.. eh Ve" kata Melody. "hmm.. apa?" jawab Ve. "kamu tau gak, kan AKB48 buka cabang di Indinesia loh" kata Melody menjelaskan. "ah yang bener?" kata setengah kaget. "iya,, aku serius" jawab Melody. "iyaa, aku juga pernah denger, tentang kabar itu" ucap Fikri. "kamu tau juga Fik? wah.. berarti aku doang dong disini yang enggak tau" kata Ve. "hahaha, makanya jangan kudet Ve" ejek Melody. "emangnya kalian mau ikut audisi itu?" tanya fikri. 'hmm, kalo aku sih pasti !! kalo kamu Ve?" tanya Melody.



"hmm, entahlah" jawab Ve ragu. "loh? kok entahlah sih? kenapa Ve?" tanya Melody. "aku kan enggak bisa nyanyi, apalagi nge dance" ucap Ve. "kan semua itu bisa latihan Ve" kata Fikri. "tapi.." kata Ve. "udahlah, aku enggak mau tau !! pokoknya kamu harus ikut" kata Melody memaksa. "ia, Ve !! harus" tambah Fikri juga. "i..iya" jawab Ve.



*****

"enak ya nasi goreng nya" kata Audy sambil melahap nasi goreng yang sudah ada di meja makan. "iya.. enak, apa lagi makan nya sama bidadari !! hehehhe" ucap ku sambil menggoda Audy. "ih.. paling bisa deh" kata Audy sambil mencubit hidungku.



Tiba tiba suara ponsel ku berdering. dan ternyata sebuah SMS masuk ke kontakku. ternyata itu dari Frieska.


" kak, besok, kakak jemput aku ya? >_
 isi SMS dari Frieska. " hah? ngapain?"  balasku. 

5 menit  kemudian
 
 "terserah aku dong" balas Frieska. "huh dasar bocah" kata ku kesal. "kamu kesal sama siapa?" tanya Audy. "hah? eng.. enggak !! yaudah lanjutin dong makan nya" kata ku. 



Setelah makan, aku pun mengantarkan Audy pulang, 


"makasih ya, Din !! hari ini.. aku seneng banget" kata Audy dengan nada puas. "iya.. aku juga" jawab ku. 



tiba tiba saja, Audy memegangi dadanya. dan ia pun mengeluh sakit pada bagian itu. 


"aaa,, aaaah" teriak Audy sambil memegangi dadanya. " *panik* ka.. kamu kenapa Dy" tanya ku sangat panik. "aku enggak tau Dien, tapi... aaaaa, sakit" kata Audy menjerit kesakitan. 




BERSAMBUNG.

- Copyright © Kumpulan Novel Mini For JKT48 - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -