Kumpulan Novel Mini For JKT48

PARIS VAN JAVA
Siang hari yang cukup panas di alun – alun kota Bandung. Saat ini Candra sudah datang bersama ketiga temannya. Mereka berencana untuk memanjakan mata dan membeli sesuatu di sana. Terlihat banyak sekali orang – orang di sana, mulai dari sepasang kekasih sampai yang sudah berkeluarga , semua ada di sana. Wajah – wajah mereka terlihat sangat senang. Senyuman demi senyuman mereka tampilkan di wajah mereka.
“ Di balik senyuman itu pasti ada berbagai masalah yang mereka alami. Tetapi mereka hanya bisa menutupinya dengan senyuman mereka, dan sejenak melupakan beban yang mereka alami “ Dalam hati Candra melihat ke sekeliling.
“ Woy sini liat nih “ Teriak Azmi kepada teman –temanya
“ Apa mi ?” Jawab Taufiek berjalan menuju Azmi
“ Can, Cindy, Liat nih gelangnya bagus “ Teriak Azmi
“ Oh mana ?” Jawab Candra mengajak Cindy untuk melihatnya
Azmi pun langsung mencoba gelang itu dengan kirinya. Warna yang coklat muda berbaur dengan warna kulitnya. Cocok sekali untuk gelang persahabatan. Setelah bernegosiasi dengan pedagang gelang itu. Mereka langsung membeli dengan harga yang cukup murah.
Namun saat mereka melanjutkan langkah, mata Candra tertuju pada pedagang makanan yang sedang menggoreng sesuatu. Saat mendekati pedagang itu, ternya Ia berjualan makanan yang di sebut dengan batagor. Terigu yang di pipihkan lalu di atasnya di taruh tepung kanji yang sudah memakai penyedap rasa. Lalu di goreng bersama minyak yang panas.
Cara penyajiannya pun unik dan menarik. Gorengan itu di potong kecil – kecil lallu di siram oleh saus kacang yang sudah di haluskan bersama cabe rawit. Harganya pun tidak terlalu mahal hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp.5000 saja mereka sudah mendapatkan satu porsi batagor.
Selesai memakan batagor mereka pun pergi dari tempat itu dengan perut yang sudah terisi penuh. Perjalanan mereka di lanjutkan dengan berburu kaos untuk cowo di distro terdekat. Walau Cindy seorang perempuan tetapi Dia tetap harus masuk dan menemani teman – temanya kedalam. Barisan baju – baju tertata dengan rapih di tempatnya. Karena Candra baru teringat pada Melody yang ada di rumah. Akhirnya Dia mengajak Cindy untuk pergi duluan dari distro itu.
“ Mi, Gue sama Cindy keluar duluan yah ?” Tanya Candra
“ Emang mau kemana ?” Balik Tanya Azmi
“ Gue mau beliin baju buat Kakak Gue “ Jawab Candra
“ Oh, gitu ya udah sana pergi tapi nanti kumpul lagi di alun – alun yah ?” Tanya Azmi
“ OK “ Jawab Candra
Candra pun keluar dengan Cindy dari distro itu. Mereka terus menelusuri jalanan yang penuh dengan pedagang kaki lima di sana sini. Candra menengokan kepalanya ke kanan dan kiri mencari toko yang mereka cari. Akhirya sepanjang jalan yang sudah Candra dan Cindy lewati. Dia melihat satu toko yang penuh dengan accessories untuk cewe.
Tanpa pikir lama mereka langsung mendatangi toko itu. Teringat dengan warna ke sukaan Melody. Candra pun mencari accessories yang berbau warna biru muda. Mencari dan terus mencari baju yang cocok untuk Melody. Lain lagi dengan Cindy yang masih kebingungan memilih baju.
Tak lama kemudian Candra mendapatkan satu pesan dari Taufik sahabatnya. Isinya mengajak Candra untuk cepat memilih baju yang Ia cari. Namun karena CAndra takut merepotkan sahabatnya, Candra pun langsung menyuruh agar kedua sahabatnya pulang duluan. Akhirnya Candra dan Cindy menemukan barang yang mereka cari. Tapi di dalam pikiran Candra masih ada yang kurang, namun Candra tak menghiraukannya.
“ Cin, udah belum ?” Tanya Candra dengan lembut
“ Udah, kalau kamu ?” Tanya Cindy
“ Udah, sekarang kita pulang aja yah ?” Tawar Candra
“ OK “ Jawab Cindy
“ Tapi kita pulangnya naik kereta yah ?” Tanya Candra
“ OK “ Jawab Cindy
Mereka pun langsung menuju stasiun kereta terdekat. Nama stasiun ini adalah stasiun Bandung. Karena tidak jauh dengan Candra saat ini. Mereka pun berjalan kaki menuju stasiun. Setelah sampai mereka langsung menuju locker pembelian karcis kereta dan lang sugn menuggu di dekat rel kereta api.

To be continue....