Posted by : Unknown Vrydag 17 Mei 2013


keesokan hari, tepat jam 4 lebih 8 aku duduk sendiri di bangku. Menatap ke depan dengan pikiran memainkan memori lama dengan Adien. Tak terasa air mataku menetes. Di tengah lamunan tiba-tiba seseorang menepuk pundak ku, aku kaget sempat menebak dan berharap Adien yang melakukan itu. Tapi sayang sepertinya cerita seperti itu cuma terjadi di sinetron-sinetron.
Ternyata Seorang pria paruh baya yang menghampiriku. Dia meyodorkan sebuah amplop berwarna putih bersih, pria itu bilang amplop ini dari Adien. Aku hanya mengucapkan terima kasih, pria paruh baya yang ternyata supirnya Adien itu lalu pergi.
saat aku buka amplop itu terlihat sepucuk surat, aku ambil kemudian aku baca surat terakhir dari Adien.

untuk Kinal
Pencerah hari-hariku

Saat kamu baca surat ini, aku sudah tak lagi berada di satu negara dengamu.

kamu masih ingat ga? Saat kamu bertanya kenapa kamu tidak pernah melihat aku di sekolah?
Aku bukan tidak ada di sekolah.
aku ada di sekolah bahkan aku berada begitu dekat dengan kamu. Aku selalu ada di belakang kamu memperhatikan setiap langkahmu.

Saat pertama melihatmu di dekat dinding panjat tebing sekolah, aku merasakan ada sesuatu yang beda. Kamu terlihat begitu mempesona dengan celana selutut dan tshirt warna putih yang di selimuti pengaman di pinggang. Aku terus menatapmu di kejauhan, mungkin jika ada orang yang melihat mereka akan menyangka aku gila. Karena aku senyum-senyum sendiri. Aku selalu suka saat melihatmu tersenyum, tertawa lepas. Meski hanya kulihat itu dari belakang.
Bukan aku tidak berani menyapa mu kala itu, tapi aku takut jika akhirnya aku hanya akan menyakitimu atau mungkin aku yang terlalu takut untuk merasakan sakit.

sampai tiba saatnya, ternyata Tuhan mempertemukan kita di Danau itu.
Perasaan ku kala itu sangat senang, sesenang-senangnya. Aku merasakan kebahagiaan yang teramat sangat.
Hari demi hari ku lalui dengan melihat wajahmu yang begitu cantik, sempat aku lupa jika aku akan pergi. Tapi saat tak bersamamu memori ku kembali mengingat jika aku akan pergi. Rasanya
menyakitkan saat aku membayangkan akan menjalani hari2 dalam beberapa tahun kedepan tanpa senyuman dari wajahmu yang cantik dan lucu itu.

Maaf karena aku sudah membuatmu meneteskan air mata. Aku sayang sama kamu kinal, aku ga tahu apa kamu juga memiliki perasaan yang sama dengan ku?
Aku tidak tahu pasti kapan aku akan kembali. Tapi satu hal yang pasti tempat pertama yang akan aku datangi adalah Danau itu. Aku berharap kamu mau menunggu ku. Namun jika di tengah penantianmu kamu menemukan seseorang yang jauh lebih baik dari aku maka akan aku relakan kamu
bersamanya.

Aku benar-benar sayang sama kamu Kinal!
Jangan kamu hilangkan senyum kamu yah! :) karena matahari tidak pernah menghilangkan sinarnya sekalipun awan mendung menutupi.

With love Adien

Aku tersenyum kecil setelah mebaca surat itu. Setidaknya aku tahu kalau Adien juga memiliki perasaan yang sama denganku. aku berteriak di danau itu "Aku Juga Sayang Sama Kamu ADIEN! Aku Pasti Akan Menunggu Kamu..!!"
"aku akan menunggumu, seperti matahari yang selalu setia menemani siang meski di balik awan kelabu!"

..Selesai..
saran & kritik di tunggu :)
terima kasih sudah mau membaca

Follow: @_AdienFrankens

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Kumpulan Novel Mini For JKT48 - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -